Senin, 19 Desember 2016

Komunikasi dan Model Komunikasi Lasswell (Sofskill)

1. Pengertian Komunikasi

Hoveland (1998;371) mendefenisikan komunikasi, demikian: "The process by which an individual (the communicator) transmit stimuli (usually verbal symbol) to modify, the behavior of other individu". Komunikasi adalah proses dimana individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain.)

Gode (1969;5) memberikan pengertian tentang komunikasi yaitu "It is a process that makes common to or several what was the monopoly of one or some". Komunikasi adalah suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula monopoli oleh satu atau beberapa kelompok.

Menurut Edwin Emery, Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain. 

2. Model Komunikasi Lasswell
Model komunikasi Lasswell merupakan ungkapan verbal berikut ini :
  • Who
  • Says what
  • In which channel
  • To whom
  • With what effect?
Unsur sumber (who) mengundang pertanyaan mengenai pengendalian pesan . Unsur pesan  (says what) merupakan bahan untuk analisis isi. Saluran komunikasi (in which channel) menarik untuk mengkaji mengenai analisis media. Unsur penerima (To whom)digunakan untuk analisis khalayak. Unsur pengaruh (with what effect?) berhubungan erat dengan kajian mengenai efek pesan pada khalayak. Oleh karena itu. Banyak digunakan untuk komunikasi massa.
Kritik mengenai model komunikasi Lasswell ini adalah terlalu menekan pada pengaruh khalayak dan tidak memperhatikan faktor umpan balik (Feedback), yang sangat penting untuk memperoleh tanggapan positif, netral, maupun negatif.

Rf:
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Grasindo; Jakarta
Suprapto,. 2009. Tommy. Pengantar Teori dan Manajemen Informasi. Medpress;Yogyakarta.

Jumat, 04 November 2016

Job Desk & Job Spek (Store Operation)



Job desk adalah evaluasi sistematis terhadap tugas-tugas, lingkungan kerja, alat, bahan dan perlengkapan yang berkaitan dengan kinerja suatu pekerjaan
Job Spec yaitu merinci keterampilan, kemampuan, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan secara efektif



Store Operation
  1. Mengatur kerjanya para bawahannya (staf)
  2. Membuat Job Deskriptions untuk Staf Bawahanya
  3. Bertanggung jawab atas hasil kerja Staf
  4. Memberi motivasi kerja kepada Staf Bawahanya
  5. Membuat Jadwal Kegiatan Kerja untuk karyawan
  6. Memberikan Breafing bersama Staf
  7. Membuat Planing Pekerjaan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Tahunan.

Fungsi Seorang Supervisor

  1. Menyelesaikan masalah sebisanya tanpa harus ditangani oleh atasan atau manager
  2. Penghubung antara Staf dan Manager 
  3. Membantu tugas Staf Bawahan
  4. Menampung segala keluhan dari Tamu dan Customer yang disampaikan melalui Staf untuk disampaikan ke manager

Supervisor Membuat Meeting Singkat / Breafing Pagi Hari

  1. Mengontrol kehadiran staf
  2. Memeriksa kelengkapan Seragam yang dipakai Staf
  3. Menyampaikan arahan dan pengumuman yang di dapat dari Asst Manager maupun Manager
  4. Membahas Rencana kerja dan bersama sama merencanakan penyelesaian untuk pekerjaan yang belum terselesaikan hari sebelumnya
  5. Menyampaikan tingkat keberhasilan
  6. Menampung permasalahan yang terjadi untuk segera diambil langkah penyelesaiannya 

Tanggung Jawab dan Wewenang Seorang Supervisor

  • Supervisor membuat usulan promosi jabatan bagi Staf bawahannya
  • Supervisor memberikan reward (penghargaan) kepada Staf Bawahannya
  • Supervisor berhak memberikan Punishment (hukuman) untuk Staf Bawahannya
Tinjauan Pustaka

Soegoto, Eddy Soeryanto, (2008), Enterpreneurship menjadi pebisnis ulung, Jakarta: Gramedia, http://www.lokerbandaaceh.com/2015/06/supervisor.html
 

Job Desk & Job Spek (Accounting & Finance)



Job desk adalah evaluasi sistematis terhadap tugas-tugas, lingkungan kerja, alat, bahan dan perlengkapan yang berkaitan dengan kinerja suatu pekerjaan
Job Spec yaitu merinci keterampilan, kemampuan, dan pengalaman yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan secara efektif

Accounting
Tugas dari accounting adalah
a.       Merencanakan strategi akunting perusahaan secara tepat sesuai strategi bisnis perusahaan
b.      Mengatur dan mengarahkan pencatatan neraca perusahaan sesuai aktivitas perusahaan dan menjaga keseimbangan neraca R/L
c.       Mengontrol dan mengevaluasi pencatatan neraca R/L dan aktivitas akunting lainnya agar dapat berjalan secara tepat dan akurat
d.      Mengevaluasi dan menganalisa implementasi sistem akunting untuk memberi masukan terhadap sistem keuangan dan strategi bisnis
e.       Mengarahkan fungsi dan kinerja unit dan bagian akunting agar dapat berjalan optimal dan meningkatkan kinerja SDM akunting
f.       Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target perusahaan

Tinjauan Pustaka


Soegoto, Eddy Soeryanto, (2008), Enterpreneurship menjadi pebisnis ulung, Jakarta: Gramedia,